Rabu, 12 Maret 2014

Sisi Kelam Aktivis Dakwah

Apa yang kuharap dari tulisanku ini?

Akankah aku menggambarkan kekurangan-kekurangan seorang aktivis Dakwah?. Sisi negatifnya?
Dulu, aku mengira bahwasanya mereka sangat sempurna, hingga sempurnanya aku.. aku bahkan pernah berimpian polos.
Aku ingin mengumpulkan tanda tangan mereka untuk kenang-kenangan, bahkan mereka menjadi sosok kekagumanku.
Ternyata.. tidak..
Tanpa ku ketahui, Tanpa ku sadari, ternyata mereka memiliki kelemahan, yang bahkan pernah menyakitiku. Kecewa rasanya, aku tertipu.

Tapi..
Astaghfirullah..
Aku meluruskan fikirannku.
Bagiku, selama mereka berjuang di jalan Allah, berusaha menaati Allah, maka mereka pasti orang baik. Bukankah manusia tidak ada yang sempurna :)

Percayalah.. mereka orang yang baik, semoga Allah senantiasa merahmati mereka, aamiin.

Istiqomah Jalan Cinta

Setiap orang memiliki mimpi.. Benar??
Sesudah ataupun setelah ingin mimpi tersebut diraih..

Dakwah adalah suatu momentum yang sangat aku senangi, dengan dakwah aku belajar bicara walaupun hanya terbata. Menulis adalah kesukaan dan bicara pun juga ingin dijadikan kepiawaian dalam upgrade diri. namun setiap menulis selalu dihapus, setiap ingin berbicara selalu datangnya penyesalan-penyesalan, salah bicara atau ketakutan yang lain.

Masih kuingat kenangan dulu, aku selalu melihat orang lain dari balik jendela, bahkan lucunya aku pernah hampir tertabrak orang lain karena melihat wanita yang sangat mulia.

Hari ini aku menulis, suatu hari aku tak menyangka aku yang menulisnya. Tak apa hanya berharap menjadi refleksi kehidupan.

Dakwah itu harus berani, berani menyampaikan.
Tak hanya sekedar berani, namun juga istiqomah. Bukankah disampaikan dalam islam, jika ibadah yang baik adalah ibadah yang dilakukan terus menerus.

Terkadang hati mengiba "disudahi saja". Bukan karena apa, tapi lantaran aku merasa ilmu masih kurang, kompetensi masih kurang. Berjuta alasan menggeliat dalam hatiku, hanya untuk menipu diri bahwa mapan saja alasanku untuk berhenti.

Tapi..
Jika menunggu sempurna, lantas kapankah kita sempurna?
Tak ada yang sempurna.
Bukankah dalam Q.S. Ali-Imron : 110 dipaparkan mengenai kewajiban berdakwah, tanpa menunggu kita siap. Juga perintahnya untuk selalu senantiasa menaati perintah dan menjauhi larangannya.

Yakinkan diri bahwa dengan istiqomah lah hati menjadi jalan tersendiri, yakni jalan menuju cinta, jalan kebahagiaan. Bersama dengan Allah :)

Tertanda,
Aku yang mencoba menghibur hatiku, sebarkan energi positif

Jumat, 19 Juli 2013

Ketika Bertanya menjadi Keharusan


Malu bertanya sesat dijalan. 
Yaps….Itulah perumpamaan yang pas bagi orang yang tersesat atau tidak tahu kemana arah tujuannya.
Dan bagaimana jika ada orang yang tersesat ( tidak tahu ) masalah agama tapi melakukannya bahkan mengajarkannya ?
Dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa menipu umatku maka baginya laknat Allah, para malaikat dan